Kamis, 23 Oktober 2014

Manusia dan Penderitaan

TUGAS 6

MANUSIA DAN PENDERITAAN



   



DISUSUN OLEH :
Nama        : Anik Anjarwati Liana
NPM         : 11214274
Kelas        : 1EA42



MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
Dosen : ADHITA ANNA SYAROF

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015


MANUSIA DAN PENDERITAAN

A.        PENDERITAAN

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya ? . Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.

B.        CONTOH PENDERITAAN
Kehilangan orang yang disayang.
          Sore itu mungkin hari terakhir merasakan kasih sayang seorang kakek yang baik. Hari itu sangat menyenangkan , ada canda, tawa, dan ada sesutau sikap yang beda. Menjelang waktu tidur tak ada pikiran ataupun feeling apapun. Aku, nenek dan kakek tidur bersama. Tengah malam tiba aku mendengar teriakan nenek dan aku bangun. Malam itu kakek meninggal dunia. Tadinya nenek mengira kakek tertidur pulas ternyata telah meninggal. Aku yang baru kelas 2 SD hanya bisa menangis melihat almarhum kakek di mandikan dan dikafani tapi aku yang masih kecil itu tidak dibolehkan untuk ikut memakamkannya.
          Belum tiga bulan sepeninggalan kakek. Aku harus ninggalin nenek, karena aku diajak sama ibu untuk pindah sekolah. Sampai sekarang rasa ingin nemenin nenek dan ziarah ke makan kakek lagi. Tapi tak setiap tahun pulang ke kampong halaman.

C.        SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PENDERITAAN.
Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

1.         Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Allah SWT berfirman, Aku tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
 Pembantu rumah tangga yang diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya majikan yang biadab itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri supaya perbuatan itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu bisa dipulihkan.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan juga menyebabkan penderitaan manusia, misalnya :
Musibah banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur .

2.        Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
        Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
        Seorang anak lelaki buta sejak diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di universitas, dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.


D.        HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Hubungan antara Penderitaan dan Perjuangan Cara pembebasan dari penderitaan ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.
Manusia adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuahan yang menentukan.
Kelalaian manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.

Sumber :
·         http://aero-7.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html
·         http://www.scribd.com/doc/51197957/BAB-VI-Manusia-dan-Penderitaan
·         http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan
· http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.html
·         http://bilqis007.blogspot.com/2012/12/penderitaan-dan-sebab-sebabnya.html

Manusia dan Keindahan


TUGAS 5

MANUSIA DAN KEINDAHAN



 




DISUSUN OLEH :
Nama        : Anik Anjarwati Liana
NPM         : 11214274
Kelas        : 1EA42


MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
Dosen : ADHITA ANNA SYAROF

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A.        KEINDAHAN

1.         Pengertian Keindahan

Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan " adalah κάλλος, kallos, dan kata sifat untuk "indah" itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ραος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari kata ρα, hora, yang berarti "jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan "berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda" dan "usia matang."

2.        Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli :

a.    Menurut Leo Tolstoy (Rusia) : Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata (Leo Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
b.  Menurut Alexander Baurngarten (Jerman) : Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari pada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to the whole).
c.    Menurut Sulzer : Yang indah iu hanyalah yang baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan moral adalah tidak indah, karena tidak dapat digunakan untuk memupuk moral.
d. Menurut Winchelman : Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
e.   Menurut Shaftesbury (Jerman) : Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
f.  Menurut Humo (Inggris) : Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
g. Menurut Hemsterhuis (Belanda) : Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang menyenangkan itu.
h.   Menurut Emmanuel Kant : Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi arti yang obyektif :
1)      Subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
2)     Obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.



B.        SEBUTKAN TENTANG KEIINDAHAN SELUAS-LUASNYA

Keindahan dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :

a)      Menurut The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar estetika", Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata "beutiful" dalarn bahasa Perancis "beau", sedang ltalia dan spanyol "bello" berasal dari kata latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" dan terakhir diperpendek sehingga ditulis "belum Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang dicampuradukkan saja Disamping itu terdapat pula perbedaan menurnt luasnya pengertian, yakni :
a.         keindahan dalam arti yang luas.
b.        keindahan dalam arti estetis murni.
c.         keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan

Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan.

b)      Menurut Pluto watak yang indah dan hukum yang indah.
Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan.

c)  Menurut Aristoteles keindahan adalah sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
d)        Plotinus menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah.

Jadipengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :

a. keindahan seni
b. keindahan alam
c.  keindahan moral
d.  keindahan intelektual


Sumber :
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
·         http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-keindahan-menurut-para-ahli.html
·         http://dhonykurniadi0204.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keindahan.html
·         http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/pengertian-keindahan/