Senin, 01 Januari 2018

TUGAS 2 : Komunikasi Bisnis ( Bab 6-8)


Tugas 2

Kelompok 3

Komunikasi Bisnis








Anggota     :

     1.     Anik Anjarwati Liana

     2.     Karina Ratu S.

     3.     Kiki Astriani

     4.     Vina Oktavia

     5.     Wiwin Winarti



Kelas          : 4EA38




BAB I

PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang
Dalam suatu organisasi, pesan-pesan yang disampaikan oleh pemimpin kepada para bawahan, terkadang tidak terorganisasi dengan baik. Hal ini menyebabkan pesan-pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran atau hasilnya tidak sesuai dengan apa yang dikehendaki. Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele, ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan informasi, motivasi, maupun praktis bagi audience. Mengorganisasi pesan-pesan secara baik adalah suatu keharusan dan menjadi tantangan bagi komunikator.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengorganisasi pesan-pesan yang baik sebagai berikut: Subjek dan tujuan harus jelas, semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan, ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis, semua informasi yang penting harus sudah tercakup.
Revisi dalam organisasi atau perusahaan sangat diperlukan agar pesan-pesan bisnis yang telah direncanakan dan dibuat tersebut dapat ditinjau ulang atau disempurnakan untuk menghindari terjadinya kesalahan ketik atau kekurangan lainnya, sehingga sesuai dengan maksud dan tujuan yang dikehendaki. Menulis pesan-pesan bisnis sangat berbeda dengan menulis pesan-pesan yang bersifat pribadi. Dalam menulis pesan-pesan bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran, tenaga, dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis cenderung dilakukan secara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi substansi isi pesan maupun format penulisannya.
Keterampilan dalam merevisi pesan-pesan bisnis sangat diperlukan oleh para pelaku bisnis agar maksud dan tujuan yang dikehendaki bisa sesuai dengan apa yang direncanakan. Pemilihan kata yang tepat dan pengembangan paragraf yang efektif sangat diperlukan dalam pembuatan revisi pesan-pesan bisnis yang efektif.
Lembaga-lembaga organisasi untuk semua jenis bisnis. Pemerintah, jasa, dan sosial, dihadapkan dengan berbagai macam tugas harian seperti pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Untuk semua level organisasi, mulai dari manajemen level bawah, menajemen tingkat menengah, hingga manajemen puncak, semuanya memerlukan berbagai macam informasi yang sangat diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Proses pengembangan informasi tersebut akan menghasilkan suatu laporan.
Laporan bisnis itu adalah suatu laporan yang memiliki sifat netral, tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas dan rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih untuk tujuan bisnis tertentu. Biasanya diminta oleh mereka yang memiliki kewenangan yang lebih tinggi dan memiliki suatu tujuan tertentu.
Sedangkan laporan singkat sering disebut juga dengan istilah laporan informal. Laporan informal memiliki berbagai karakter yang membedakannya dengan laporan yang lebih formal. Penyusunan suatu draft laporan mencakup berbagai keputusan seperti panjang, gaya, format, dan pengorganisasian laporan.

1.2.       Rumusan Masalah
1.             Bagaimana menentukan proses komposisi?
2.             Bagaimana penentuan tujuan?
3.             Bagaimana analisis audience?
4.             Bagaimana penentuan ide pokok?
5.             Bagaimana seleksi saluran dan media?
6.             Bagaimana pengorganisasian melalui outline?
7.             Bagaimana pemilihan kata yang tepat?
8.             Bagaimana membuat kalimat yang efektif?
9.             Bagaimana pengertian dan jenis laporan bisnis?
10.         Bagaimana bagian pokok dalam laporan bisnis?
11.         Bagaimana pengorganisasian isi dalam laporan bisnis?
12.         Bagaimana penulisan laporan singkat?
13.         Bagaimana membuat laporan bisnis yang baik?

1.3.       Tujuan Masalah
1.             Untuk mengetahui bagaimana menentukan proses komposisi.
2.             Untuk mengetahui penentuan tujuan.
3.             Untuk mengetahui analisis audience.
4.             Untuk mengetahui penentuan ide pokok.
5.             Untuk mengetahui seleksi saluran dan media.
6.             Untuk mengetahui pengorganisasian melalui outline.
7.             Untuk mengetahui pemilihan kata yang tepat.
8.             Untuk mengetahui membuat kalimat yang efektif.
9.             Untuk mengetahui pengertian dan jenis laporan bisnis.
10.         Untuk mengetahui bagian pokok dalam laporan bisnis.
11.         Untuk mengetahui pengorganisasian isi dalam laporan bisnis.
12.         Untuk mengetahui penulisan laporan singkat.
13.         Untuk mengetahui membuat laporan bisnis yang baik.


BAB II
PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS

2.1.       Penentuan Proses Komposisi
1.             Pencanaan. Pada fase perencanaan atau planning phase, perlu dipikirkan hal-hal yang cukup mendasar, seperti siapa yang akan menerima pesan, ide pokok atau main idea, Pesan-pesan yang akan disampaikan dan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan.
2.             Komposisi. Komposisi sangat erat kaitanya dengan penyusunan atau pengaturan kata2, kalimat, dan paragraf. Dalam hal ini biasanya mengunakan kata-kata yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima pesan.
3.             Revisi. Setelah ide-ide sudah dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan paragraf, kita perlu memperhatikan apakah kata-kata tersebut sudah diekspresikan dengan benar. Lalu seluruh maksud dan isi pesan harus dikaji kembali, apakah sudah sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya atau tidak.

2.2.       Penentuan Tujuan
Dalam merencanakan suatu pesan bisnis hal pertama yang harus dilakukan adalah memikirkan maksud atau tujuan dari komunikasi tersebut. Agar dapat melakukan dan menjaga goodwill di hadapan para audience, pertama-tama dia harus menentukan tujuan yang jelas dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.
1.             Mengapa tujuan itu harus jelas. Dengan tujuan yang jelas maka akan membantu pengambilan beberapa keputusan diantaranya sebagai berikut :
a.         Keputusan untuk meneruskan pesan. Sebelum menyampaikan suatu pesan, haruslah kita pastikan, apakah pesan yang mau disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak.
b.        Keputusan untuk menanggapi audience. Untuk memutuskan cara terbaik menanggapi para audience, komunikator perlu mempertimbangkan motif-motif mereka.
1.        Mengapa mereka harus memperhatikan inti pesan yang disampaikan?
2.        Apa mereka mengharapkan keuntungan?
3.        Apa harapan mereka sesuai dengan harapan komunikator?
Tanpa mengetahui motif para audiencenya, komunikator mungkin tidak dapat menanggapi mereka dengan baik.
c.         Keputusan untuk memutuskan isi. Menetapkan tujuan yg jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Biasanya komunikator seharusnya hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Informasi yang kurang relevan harus di sisihkan.
d.        Keputusan untuk menetapkan saluran atau media.Penentuan saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat tergantung pada tujuan yang dikehendaki. Saluran komunikasi yang akan digunakan dapat berupa lisan atau tulisan.
2.             Tujuan komunikasi bisnis.
Umumnnya, ada 3 tujuan komunikasi bisnis antara lain :
a.         Memberi informasi (informing).
Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh, seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan beberapa pegawai baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor cabang yang ada.
b.        Membujuk atau persuasi (persuading).
Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
c.         Melakukan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating).
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan asing.
3.             Cara Menguji Tujuan
Berikut ada 4 pertanyaan dalam menguji tujuan yg telahh ditentukan yaitu :
a.         Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
b.        Apakah waktunya tepat?
c.         Apakah tujuan tersebut realistis?
d.        Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan?
2.3.       Analisis Audience
Setelah komunikasi tersebut telah memiliki arti dan tujuan yang jelas, lalu langkah selanjutnya adalah memperhatikan audience yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana sikap mereka, dan apa yang mereka ketahui.
1.             Cara mengembangkan profil audience
a.         Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience.
Audience dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan perilaku yang berbeda dengan audience yang jumlahnya lebih sedikit, sehingga untuk mengadapinya diperlukan teknik komunikasi yang berbeda. Bentuk dan format penulisan materi yang akan disampaikan juga ditentukan oleh banyaknya jumlah audience.
b.        Siapa audience.
Bila audience yang dituju lebih dari satu orang, maka komunikator perlu mengidentifikasi siapa diantara mereka yang memegang posisi kunci atau posisi yang penting, seperti mereka yang memiliki status organisasional yang lebih tinggi.
c.         Reaksi audience.
Setelah mengetahui siapa yang menjadi audience, perlu diketahui komposisi audience adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis.
d.        Bagaimana tingkat pemahaman audience.
Ketika ingin menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience seperti tingkat pendidikan, usia, dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Apabila komunikator dan audience memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu seberapa jauh audience tersebut di didik.
e.         Bagaimana hubungan komunikator dengan audience.
Jika komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh para audience, lantas audience harus dapat diyakinkan sebelum presentasi dimulai. Komunikator dengan penampilan yang meyakinkan, biasanya dapat membuat audience termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak pembicaraannya, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
2.             Cara memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah satu kunci dari komunikasi yang efektif adalah mengetahui kebutuhan informasi audience dan selajuntnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut. Namun ada 5 tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience yaitu sebagai berikut:    
a.         Berikan semua informasi yang diperlukan.
b.        Temukan atau cari yang diinginkan oleh audience.
c.         Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan.
d.         Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.
e.         Yakinkan bahwa informasinya akurat.
3.             Cara memuaskan kebutuhan motivasional audience.
Beberapa jenis pesan bertujuan untuk memotivasi para audiencenya, agar mereka mau mengubah perilaku. Tetapi, pemberian motivasi ini seringkali mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh adanya kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah sesuatu yang ada dengan hal yang lebih baru. Pada kasus tersebut upaya yang dibutuhkan utk mengatasi kendala-kendala tersebut perlu melakukan pendekatan dengan memberikan argumentasi yang bersifat rasional dan pendekatan emosi audience.

2.4.       Penentuan Ide Pokok
Menentukan ide pokok merupakan langkah selanjutnya setelah menganalisis tujuan dan audience. Topik dan main idea atau ide pokok adalah dua hal yang berbeda. Topik ialah subjek pesan, sedangkan ide pokok ialah pernyataan suatu topik yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik tersebut.
 Sebelum menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus diidentisikasi adalah Teknik Brainstorming. Teknik brainstorming adalah sebuah teknik yang  dimanfaatkan untuk mendapatkan ide, sementara pergantian lateral hanya tujuan untuk menghasilkan satu kemungkinan dalam suatu rangkaian.
1.             Storyteller’s tour. Telaah pesan-pesan yang disampaikan melalui Tape recorder. Fokus pada alasan berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi si penerima.
2.             Random list. Menuulis segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong.
3.             CFR (Conclusions, findings, recommendations) Worksheet. Apabila subjek yang dibahas mencakup pemecahan masalah, gunakanlah suatu lembaran kerja yang akan membantu menjelaskan hubungan antara temuanya (findings), kesimpulan (conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan nantinya.
4.             Journalistic Approach. Pendekatan jurnalistik ialah memberikan poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
5.             Question And Answer Chain. Barangkali pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.
6.             Pembatasan cakupan. Penyajian rutin kepada audience yang telah anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata yang singkat. Agar dapat menghemat waktu dan dengan cara ini juga dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada komunikator.

2.5.       Seleksi Saluran Dan Media
Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui dua saluran yaitu saluran lisan dan tulisan. Pemilihan pada dasarnya tergantung pada tujuan dan maksud pesan audience dan karakteristik dari dua saluran komunikasi tersebut.
1.             Komunikasi Lisan.
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuanya memberikan umpan balik dengan segera. Saluran digunakan bila pesan yang disampaikan sederhana, tidak diperlukan catatan permanen dan audience dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan yang lain yaitu sifatnya yang ekonomis. Saluran lisan dapat digunakan apabila :
a.         Diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima.
b.        Pesan relative sederhana dan mudah dimengerti.
c.         Tidak memerlukan catatan permanen.
d.        Penerima dapat dikumpulkan dengan mudah dan ekonomis.
e.         Ingin mendorong interaksi untuk pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Komunikasi lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang yang tidak terencana, pembicaran lewat telepon, wawancara pertemuan kelompok kecil, seminar, workshop, program pelatihan, pidato formal dan prentasi penting lainnya.
2.             Komunikasi Tertulis.
Pesan-pesan tertulis dapat disampaikan melalui berbagai macam bentuk seperti surat, memo, dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis yaitu penulis mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka. Saluran komunikasi tertulis tepat digunakan bila :
a.         Tidak diperlukan umpan balik secara langsung dari penerima.
b.        Pesan terinci dan kompleks.
c.         Memerlukan perencanaan yang seksama.
d.        Memerlukan catatan permanen.
e.         Penerima dalam jumlah banyak.
f.         Penerima sulit dijangkau karena tersebar secara geografis ingin meminimalkan peluang distorsi.
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya kesempatan bagi para komunikator untuk merencanakan dan mengendalikan pesan. Kekurangannya adalah umpan balik secara langsung yang tidak bisa diperoleh dalam waktu cepat.



BAB III
PENGORGANISASIAN DAN REVISI PESAN-PESAN BISNIS

3.1.       Pengorganisasian Melalui Outline
Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukann 2 proses tahapan, yang pertama yaitu pendefinisian dan penggolongan ide-ide, lalu selanjutnya ialah penetapan urutan ide-ide dengan perencanaan organisasional yang terpilih secara hati-hati.
1.             Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide.
Dengan memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar yang harus dipecahkan oleh setiap komunikator. Apabila sebuah materi yang disajikan kurang begitu baik, atau tidak memiliki suatu gaya yang menarik, fakta yang ada dapat menjadi kabur atau tidak tersampaikan dengan jelas. Cepat atau lambat, para audience akan menyimpulkan bahwa apa yang sudah disampaikan benar-bener tidak bernilai sedikitpun. Dalam berbagai bentuk kegiatan komunikasi, haruslah dimulai dengan mendefinisikan isi materinya.
Dalam susunan suatu outline secara garis besar dapat digolongkan ke dalam 3 golongan, yaitu:
a.         Mulailah dengan Main Idea / ide pokok.
Main idea / ide pokok akan membantu menetapkan suatu tujuan dari suatu pesan. Pada Ide pokok tersebut dapat diringkas ke dalam dua hal yaitu:
1.        Hal-hal apa saja yang diinginkan agar dilakukan atau dipikirkan oleh para audience.
2.        Alasan yang mendasar. Alasan mengapa mereka harus melakukan atau memikirkannya. Pada intinya ide pokok merupakan titik awal untuk membuat outline.
b.        Nyatakan point-point pendukung yang penting.
Setelah menetapkan ide pokok pesan yang akan disampaikan, lalu tahap selanjutya adalah menyusun point-point apa saja yg penting, sebagai pendukung ide pokok.

2.             Menentukan urutan dengan rencana organisional.
Setelah selesai mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide, lalu langkah yang selanjutnya ialah menentukan urutan penyampaian materi. Untuk menentukan urutan penyampaian materi, terdapat 2 pendekatan penting yang dapat digunakan, yaitu :
a.         Pendekatan langsung.
Pendekatan secara langsng sering juga disebut dengan istilah pendekatan deduktif, dimana ide pokok muncul diawal kemudian di ikuti bukti pendukungnya.
b.        Pendekatan tidak langsung.
Terkadang juga diesebut dengan istilah pendekatan induktif, dimana bukti-bukti muncul terlebih dahulu kemudian diikuti dengan ide pokoknya. Setelah menganalisis kemungkinan reaksi dari para audience dan memilih suatu pendekatan umum, langkah selanjutnya adalah menentukan rencana organisasional yang paling cocok diantara bebagai model berikut :
1.        Direct request.
Jenis atau tipe pesan bisnis yang paling biasa atau sering digunakan adalah penyampaian secara langsung pada poin yang ingin dituju. Direct Request bisa bebentuk surat ataupun memo. Misalnya, ketika anda tertarik terhadap suatu produk baru dan anda ingin mengetahui berbagai hal tentang produk tersebut, speci karakteristik, bentuk, harga, cara pembayaran, dan sebagainya, maka anda boleh membuat surat permintaan langsung. Bila para audience merasa tertarik atau memiliki hasrat yang luar biasa, maka anda dapat menggunakan permintaan langsung (direct request).
2.        Pesan-pesan rutin, good news, atau goodwill.
Seandainya memberikan informasi rutin adalah suatu bagian dari bisnis tetap, maka para audience mungkin akan bersikap netral terhadap pesan yang diberikan. Akan tetapi pesan-pesan yang berisi berita baik (good news) atau berisi goodwill seperti pengumuman penurunan harga, suatu undangan, atau ucapan selamat dari teman sepekerjaan, lantas akan diterima dengan senang hati oleh para audience. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa untuk menyampaikan pesan-pesan yang berjenis seperti ini lebih cocok digunakan pendekatan langsung karena reaksi audiencenya positif.
3.        Pesan-pesan bad news.
Apabila materi yang diumumkan berisi berita buruk (bad news) seperti penolakan suatu lamaran, penolakan kredit, pengurangan karyawan, atau penurunan pangkat, maka audience pada umumnya akan kecewa atau tidak senang mendengarnya. Oleh sebab itu, pendekatan yang dapat diterapkan adalah pendekatan secara tidak langsung. Jika memang harus menyampaikan berita yang kurang menyenangkan (bad news) cobalah untuk menempatkanya pada bagian pertengahan surat, lantas gunakanlah bahasa yang halus.
4.        Pesan-pesan persuasif.
Ketika audience mulai tidak tertarik terhadap pesan-pesan yang disampaikan, maka pesan-pesan persuasif (persuasive messages) dengan pendekatan secara tak langsung dapat digunakan. Fungsinya ialah untuk melakukan penagihan pinjaman yang digunakan secara persuasi. Komunikator perlu membuka pikiran para audience dengan melakukan persuasi, sehingga mereka semua dapat memahami fakta yang ada.

3.2.       Pemilihan Kata Yang Tepat
Pemilihan kata merupakan cara memilih kata-kata yang digunakan untuk mencurahkan ide atau pikiran dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat tersebut dapat dengan mudah dipahami, anda harus bisa memilih kata-kata yang tepat dengan sebaik baiknya. Dalam menyampaikan pesan-peran bisnis, peranan kata penting artinya. Agar maksud penyampaian pesan-pesan bisnis tersebut dapat tercapai, perlu diperhatikan beberapa hal berikut:
1.             Memilih kata-kata yang familiar.
2.             Memilih kata-kata yang singkat.
3.             Memilih kata-kata yang bermakna tunggal.

3.3.       Membuat Kalimat Yang Efektif
Kalimat efektif adalah bentuk kalimat yang disusun untuk mencapai daya informasi yang cepat dan baik. Ciri-ciri kalimat efektif :
1.             Kesepadanan.
2.             Kehematan.
3.             Kelogisan.
4.             Keparalelan atau Kesajajaran.



BAB IV
PERENCANAAN LAPORAN BISNIS

4.1.       Pengertian Dan Jenis Laporan Bisnis
Pengertian Laporan Bisnis
Laporan bisnis adalah dokumen faktual dan objektif yang dipergunakan untuk tujuan bisnis tertentu (Boovee dan Thill, 2002:476). Himstreet dan Baty mendefinisikan laporan bisnis suatu pesan yang objektif, dan tersusun teratur, yang digunakan untuk menyampaikan informasi dari suatu bagian organisasi atau dari satu instansi atau lembaga, ke lembaga yang lainnya untuk membantu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah (Himstreet dan baty dalam Purwanto, 1997:88).
Sementara itu, Herta A Murphy dan Herbert W. Hildebrandt dalam bukunya “Effective Business Communication” menyatakan bahwa laporan bisnis (business report) tidak memihak, memiliki tujuan yang jelas, dan berisi rencana penyajian fakta kepada seseorang atau lebih, dengan tujuan bisnis tertentu.
Bagi suatu perusahaan, pada umumnya penulisan laporan bisnis digunakan untuk memenuhi keperluan, antara lain:
1.             Untuk memonitoring dan mengendalikan operasional perusahaan. Misalnya: laporan operasional, laporan kegiatan personal.
2.             Untuk membantu mengimplementasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan perusahaan. Misalnya: kebijakan penempatan posisi kerja.
3.             Untuk memenuhi persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku bagi perusahaan. Misalnya: laporan pajak, laporan analisis, dampak lingkungan, laporan ketenagakerjaan (perburuhan).
4.             Untuk mendokumentasikan presentasi kerja yang yang diperlukan. Misalnya: laporan perkembangan, dan laporan akhir suatu kegiatan.
5.             Untuk menganalisis informasi dan memberikan bimbingan bagi pengambilan keputusan atas masalah tertentu. Misalnya: laporan penelitian atau riset, laporan trouble shooting, laporan justifikasi.
6.             Untuk memperoleh sumber pendanaan atau membuka bisnis baru. Misalnya: proposal penjualan.


Jenis –Jenis Laporan Bisnis
Laporan bisnis dapat digolongkan kedalam berbagai cara menurut fungsi, subjek, formalitas, keasliaan, frekuensi, jenis atau penampilan, pelaksanaan proyek dan pelaksanaan pertemuan. Masing-masing penggolongan tersebut secara rinci dapat dijelaskan berikut ini :
1.             Berdasarkan Fungsinya.
a.         Laporan informasi (Information Report).
Berfungsi untuk memberikan informasi dengan menyajikan fakta-fakta dan rangkuman, tanpa melakukan analisis, menarik kesimpulan, atau memberi rekomendasi. Nama lain untuk information report adalah laporan perkembangan (progress reports), laporan sementara (interim report), dan laporan triwulan (quarterly report).
b.        Laporan analitikal (Analitycal Report).
Menyajikan fakta-fakta, menganalisis dan menafsirkan, kemudian mengambil kesimpulan dan memberi rekomendasi (recommendation report), usulan (proposal), atau laporan justifikasi (justification report).
2.             Berdasarkan Subjeknya. Suatu laporan dapat dibedakan berdasarkan departemen tempat laporan tersebut diperoleh. Sebagai contoh adanya laporan akuntansi, laporan periklanan, laporan pengumpulan kredit, laporan pembelanjaan, laporan asuransi, laporan pemasaran, laporan ekonomi, laporan produksi, laporan personalia, laporan statistic, dan laporan-laporan teknik.
3.             Berdasarkan Formalitasnya.
a.         Laporan formal (long reports).
Laporan formal pada umumnya berbentuk panjang, lebih dari 10 halaman, dan mencakup masalah-masalah kompleks. Namun demikian, pengertian “panjang” bervariasi tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Laporan formal mencakup tiga bagian penting, yaitu:
1.        Body teks: pendahuluan, isi dan penutup.
2.        Prefatory part: sampul, judul, halaman, surat kewenangan, penerimaan, persetujuan, pengiriman, penghargaan, synopsis, abstraksi, rangkuman eksekutif, daftar isi, dan daftar table.
3.        Supplement part: lampiran, daftar pustaka, catatan akhir, daftar istilah dan indeks.

b.        Laporan informal (short reports).
Laporan informal biasanya hanya mencakup badan teks. Namun demikian, sejumlah laporan informal mencakup judul halaman, pengiriman, catatan akhir, dan lampiran.
4.             Berdasarkan Keasliannnya
a.         Laporan otoritas adalah suatu laporan yang dibuat atas dasar permintaan atau kuasa dari komite atau orang lain.
b.        Laporan sukarela adalah suatu laporan yang dibuat atas inisiatif sendiri.
c.         Laporan swasta adalah suatu laporan yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan swasta.
d.        Laporan publik adalah suatu laporan yang dibuat oleh lembaga-lembaga pemerintah, termasuk sekolah-sekolah, rumah sakit, atau lembaga-lembaga lain yang dibiayai oleh nagara.
5.             Berdasarkan Frekuensinya
a.         Laporan berkala (periodic reports).
Laporan dapat disusun secara harian, mingguan, bulanan, semesteran, atau tahunan. Termasuk dalam laporan berkala, antara lain laporan bursa saham setiap jam, laporan penjulan setiap hari, laporan biaya setiap minggu, laporan produksi setiap bulan, laporan komite setiap kuartal, laporan anggaran tahunan.
b.        Laporan khusus (special report).
Laporan khusus ditulis ketika ada kebutuhan terhadap suatu informasi yang unik (khusus) seperti munculnya krisis dalam perusahaan.
6.             Berdasarkan Jenisnya.
a.         Laporan Memorandum (periodic report). Laporan yang menggunakan format memo, yaitu mencantumkan kepada, dari, subjek, dan tanggal.
b.        Laporan surat (letter report). Laporan surat adalah laporan yang menggunakan format surat dengan kepala surat yang didalam berisi alamat, salam pembuka, penutup, tanda tangan dan referensi.
c.         Laporan dalam bentuk cetakan. Laporan dalam bentuk cetakan memiliki judul yang sudah tercetak, intruksi, dan baris-baris kosong.
d.        Laporan formal (formal report). Laporan formal biasanya lebih panjang daripada laporan informal, laporan formal sering juga disebut dengan laporan panjang (long report).
7.             Berdasarkan Kegiatan Proyek.
Dalam melakukan seatu proyek, tedapat tiga jenis laporan, yaitu:
a.         Laporan pendahuluan (preliminary reports). Mencakup persiapan suatu proyek, hasil yang diharapkan, dan cara melakukan pelatihan pegawai.
b.        Laporan perkembangan (progress reports) mengenai perkembangan pelaksanaan proyek secara berkala.
c.         Laporan akhir (final report) mengenai akhir dari suatu pelaksanaan suatu proyek.
8.             Berdasarkan Pelaksanaan Pertemuan
a.         Agenda (agenda) adalah suatu dokumen yang ditulis sebelum pertemuan berlangsung, mencakup jadwal pelaksanaan dan topik yang akan dibahas dalam pertemuan.
b.        Resolusi (resolation) adalah laporan singkat yang secara formal berisi pengumuman hasil konsensus suatu pertemuan.
c.         Notulen (minutes) adalah laporan resmi dalam suatu pertemuan yang telah berlangsung, mencakup catatan semua hal yang terjadi dalam pertemuan.
d.        Laporan pertemuan (proceedings) adalah suatu laporan resm, yang cakupan bahasanya luas dan berisi hasil-hasil pertemuan atau konferensi penting.

4.2.       Bagian Pokok Dalam Laporan Bisnis
Pendahuluan 
Dalam bagian pendahuluan terdapat sebelas hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
1.             Pemberi kuasa adalah orang yang memberi laporan atau yang meminta laporan.
2.             Layout atau rencana presentasi yang menceritakan kepada pembaca apa saja yang akan dibahas dalam laporan.
3.             Masalah biasanya didefinisikan diawal bab pendahuluan, sebelum pernyataan mengenai maksud atau tujuan laporan.
4.             Maksud penulisan laporan  harus tampak dibagian pendahuluan. Elemen tersebut merupakan hal yang sangat penting dalam suatu laporan. Istilah lain untuk maksud penulisan, antara lain tujuan, misi, strategi, atau sasaran.
5.             Ruang lingkup berkaitan dengan luas cakupan atau batas suatu pokok bahasan untuk sebuah laporan.
6.             Metedologi mengacu pada metode pengumpulan informasi. Data bisa dikumpulkan dengan membaca bahan-bahan di perpustakaan, melakukan wawancara, survei, atau eksperimen.
7.             Sumber-sumber primer atau sekunder, meliputi publikasi (majalah, jurnal, surat kabar) catatan perusahaan, memo, surat, hasil wawancara, karyawan, dan sebagainya.
8.             Latar belakang dari situasi yang sedang diteliti kadangkala dimasukkan jika pembaca memerlukan latar belakang informasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh dan pemahaman yang jelas terhadap suatu pembahasan.
9.             Definisi istilah perlu dicantumkan jika menggunakan istilah yang memiliki beberapa penafsiran. 
10.         Keterbatasan misalnya dalam hal dana waktu, asisten peneliti atau data yang tersedia. Seorang penulis tidak perlu malu-malu untuk menyebutkan beberapa keterbatasan yang ada sebelum melakukan penelitian lebih lanjut. Rekomendasi menjelaskan tentang keputusan yang perlu dilaporkan didalam suatu laporan, misalnya keputusan antara membeli mesin baru atau mesin setengah pakai, rekstrukturisasi karyawan, memeberi uang pesangon,
11.         Menambah perangkat lunak dan perangkat keras, membangun kantor perwakilan, dan lain sebagainnya.

Teks
Bagian terpanjang dari suatu laporan bisnis adalah tubuh dan isi atatu teks. Dalam bagian ini, dikembangkan diuraikan hal-hal yang penting secara terperinci. Penulisan laporan bisnis yang baik harus mencakup temuan fakta yang penting dan relevan serta membuang hal-hal yang tidak perlu dan tidak relevan dalam maksud penulisan laporan tersebut.

Penutup
Bagian penutup berfungsi untuk merangkum laporan secara menyeluruh, mengambil kesimpulan atau memberi rekomendasi.
1.             Rangkuman berisi ringkasan pembahasan secara menyeluruh.
2.             Kesimpulan berisi fakta-fakta yang dibahas.
3.             Rekomendasi menyarankan suatu program tindakan yang didasarkan pada kesimpulan yang telah dibuat.
4.             Rencana tindakan merupakan pernyataaan terakhir yang mencakup waktu pelaksanaan program, anggaran yang diperlukan dan orang-orang yang bertanggunga jawab terhadap proyek yang akan dilaksanakan.
5.             Proposisi digunakan di dalam dunia akademis atau jurnal sebagai suatu pernyataan yang tegas, yaitu tuntunan yang didasarkan pada suatu laporan atau artikel.

4.3.       Pengorganisasian Isi dalam Laporan Bisnis
Bentuk penyusunan suatu laporan memiliki daya tarik tertentu yang akan mempengaruhi pembacanya. Kebutuhan calon pembaca juga harus dipertimbangkan manakala memilih rencana organisasional untuk seluruh tubuh laporan.
1.             Cara menyusun tubuh laporan bisnis.
Ada 2 cara yang dapat digunakan yaitu :
a.         Cara Deduktif. Menggambarkan laporan dari belakang kedepan atau menjelaskan ide pokok atau rekomendasi terlebih dahulu, sebelum menjelaskan hal-hal yang rinci.
b.        Cara Induktif. Menjelaskan fakta-fakta yang ada sebelum ide-ide pokok, kesimpulan atau rekomendasi dikemukakan. 
2.             Cara menyusun teks laporan bisnis
a.         Membuat topik-topik  atau kriteria.
Cara ini merupakan hal yang umum dalam membuat laporan. Judul utama mungkin menggunakan kriteria standar, faktor-faktor, pemecahan masalah, manfaat, atau karakteristik. Apabila tujuan laporan adalah untuk menentukan apakah suatu perusahaan harus membeli atau memproduksi, maka keputusan pertama adalah menentukan kriteria yang paling penting.
b.        Menyusun suatu peristiwa atau berbagai kejadian.
Dalam pembuatan agenda, program konvensi, atau laporan perkembangan, aturan perkembangan secara kronologis menggunakan periode waktu seperti tanggal, bulan, tahun, jam atau musim dapat digunakan sesuai dengan pokok bahasan. 
c.         Mendeskripsikan  lokasi atau tempat.
Teks biasa dikembangkan dengan mendeskripsikan lokasi atau tempat, apakah dirumah, pabrik,kantor, pusat perbelanjaan, perusahaan internasional, dengan cabang-cabangnya yang tersebar secara geografis ke berbagai  penjuru dunia.
d.        Menjelaskan suatu proses atau prosedur.
Cara mengembangkan ini hampir sama pendekatan kronologis. Metode ini menelusuri tahapan-tahapan. Misalnya suatu tahapan kebijaksanaan, operasi mesin, prosedur melakukan tabungan atau penarikan simpanan.
e.         Menyusun urutan tingkat kepentingannya secara alphabet.
Urutan pertama berisi ide-ide, kejadian-kejadian, atau topik yang paling penting, selanjutnya kurang penting atau tidak penting.
f.         Menyusun urutan tingkatan familiaritas.
Cara ini mengembangkan teks dengan menyajikan hal-hal yang paling sederhana atau familier terlebih dahulu, kemudian meningkat ke yang lebih kompleks atau yang kurang familier. Seseorang cenderung lebih mudah memahami hal-hal yang sudah diketahui sebelumnya dari pasa yang tidak atau belum diketahui.
g.        Menyusun sumber-sumber yang digunakan.
Metode ini cocok digunakan jika pembaca sangat tertarik kepada sumber informasinya serta memilih sumber-sumber yang sesuai.
h.        Pemecahan masalah.
Cara ini umum digunakan untuk mengorganisasi suatu presentasi yang bersifat persuasi.
3.             Metode Outline
Membantu melihat hubungan antara topik, membandingkan proporsi dan judul, mengecek keterkaitan seluruh materi didalam suatu susunan yang logis, dan menghilangkan tumpang tindih. Dalam menyusun sub judul, perlu diperhatikan 5 hal yaitu :
a.         Tempatkan ide-ide yang paling penting, Pertimbangkan panjang laporan, subjek dan pembaca.
b.        Keseimbangan masing-masing bagian dijaga dengan baik.
c.         Jika membagi suatu topik paling tidak harus terdapat 2 sub judul.
d.        Gunakan pertimbangan dengan baik, jangan terlalu banyak dan jangan terlalu sedikit untuk sub judul.
e.         Jangan pernah menggunakan judul laporan sebagai bagian judul(sub judul).

4.4.       Penulisan Laporan Singkat
Laporan singkat hanya mencakup materi pendukung yang relatif sedikit. Bagi pencapaiaan komunikasi yang efektif laporan singkat itu sendiri dapat berbentuk memo ataupun surat yang terdiri satu atau dua halaman. Secara umum laporan singkat dalam dunia bisnis jarang dilengkapi dengan halaman judul, surat pengantar, daftar isi dan rangkuman, karena hanya terdiri atas 1 atau 2 lembar halaman saja. Oleh karena itu, laporan singkat lebih menekankan pada tubuh suatu laporan yang mencakup pembuka, hasil temuan, bahasan, dan bagian penutup. Laporan singkat mencakup beberapa elemen penting dalam suatu laporan formal antara lain :
1.             Gaya penulisan pribadi yang menggunakan gaya penulisan orang pertama atau kedua.
2.             Grafik untuk lebih menekankan tulisan.
3.             Judul dan sub-sub judul dalam tubuh laporan. 
4.             Format memo atau surat.

4.5.       Membuat Laporan Bisnis Yang Baik
Laporan bisnis merupakan alat manajemen yang sangat penting dalam suatu organisasi. Oleh karena keterbatasan waktu sering kali staf manajemen mengalami kesulitan dalam melakukan pemantauan atas berbagai kegiatan yang ada dalam unit-unit suatu organisasi. Disamping itu, mereka juga tidak memiliki latar belakang khusus yang diperlukan baik yang dilakukan untuk penelitian maupun evaluasi terhadap hal-hal tertentu. 
Contoh Laporan Bisnis Dalam Bentuk Memo

PT PERDANA NUSANTARA
 Jalan Ir. Sutami 36 D Telepon: (0271) 57123
 Kentingan – Jebres
 Surakarta

 Kepada             : Ridho Amirudin
 Dari                   : Muhammad Rifa’i Hidayat
 Tanggal             : 5 November 2010
 Subjek               : Laporan Aktifitas Departemen Pelatihan

Mulai tanggal 1 Januari s/d 31 Maret 2011 Departemen Pelatihan merencanakan berbagai   aktifitas antara lain:

Program yang dilakukan oleh Staf  Departemen
Frekuensi
Peserta
Jumlah
Jam
Seminar orientasi
10
150
160
Seminar pra-purnakarya
3
25
60
Kursus komunikasi tertulis
5
120
75
Kursus supervisi
4
35
80

 Program yang dilakukan oleh Konsultan
Frekuensi
Peserta
Jumlah
Jam
Pelatihan komunikasi
2
50
50
Pelatihan dinamika kelompok
5
60
72
Program orientasi sistem komputerisasi
2
75
60

Saat ini, kami sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk kegiatan tersebut. Salah satu alat/bahan yang sedang kami persiapan adalah kaset video. Salinan untuk bahan-bahan pelatihan terlampir.

Lampiran:
Tujuan mengembangkan suatu laporan adalah membuat informasi sejelas mungkin. Katakan kepada para pembaca informasi yang akurat, isinya menunjukkan suatu pertimbangan penulisan yang baik dan format gaya dan organisasinya dengan kebutuhan pembaca.
1.             Akurat .
Mengatakan atau menyampaikan suatu kebenaran dengan benar, jika tidak mengandung kebenaran akan berakibat pada kemunduran, kemerosoton atau bahkan semakin memudarnya reputasi suatu organisasi di hadapan masyarakat. Sayangnya, menyampaikan suatu kebenaran bukanlah hal yang mudah. Hal yang dapat membantu mengatasi kemungkinan terjadinya keraguan.


a.         Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara kongkrit.
Contohnya: penjualan produk meningkat dari Rp 50.000.0000 menjadi Rp 125.000.000 dalam 4 bulan terakhir, dari pada penjualan produk telah meningkat dengan tajam.
b.        Laporkan semua fakta yang relevan baik itu yang mendukung teori maupun yang bertentangan dengan teori sudah seharusnya dicantumkan dalam suatu laporan pembaca akan merasa disesatkan oleh laporan yang dibuat, jika malu-malu atau mencoba untuk menutupi berita yang tidak baik atau kurang menyenangkan.
c.         Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
Jika Anda mengatakan kepada pembaca “Nilai saham telah menjadi 2x lipat dalm 3 minggu.” Dalam hal ini anda hanya memberikan suatu gambaran perkembangan nilai saham secara parsial. Mereka akan mempunyai pemahaman yang lebih baik jika anda mengatakan “Nilai saham telah menjadi 2x lipat dalam 3 minggu dari Rp 250 menjadi Rp 500 persaham” 
d.        Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang anda buat.
Anda tidak akan dapat mengharapkan pembaca anda untuk memahami kesimpulan yang anda buat kecuali anda dapat memberikan bukti-bukti pendukungnya. Jangan buat pernyataan seperti “kita harus melakukan restrukturisasi terhadap berbagai unit-unit kegiatan yang ada saat ini” dalam hal ini pembaca tidak mau tau, kecuali anda memberikan bukti-bukti pendukung secukupnya terhadap kesimpulan yang telah anda buat.
e.         Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan anda.
Anda perlu melakukan pengecekan terhadap fakta yang anda temukan dari sumber-sumber yang dapat dipercaya kebenarannya. Disamping itu hindari data yang dapat mengaburkan yang anda buat jika anda membuat suatu kesimpulan, yakinkan bahwa anda mempunyai bukti-bukti yang valid sebagi pendukung kesimpulan dan hindari penggambaran suatu kesimpulan bila anda memiliki pengalaman yang sangat terbatas atau latar  belakang profesi yang tidak memadai.
f.         Jaga emosional pribadi anda dalam suatu laporan. Meskipun anda memiliki emosional yang kuat terhadap suatu laporan cobalah anda tetap menjaga persaan tersebut terhadap pemilihan kata-kata. Sebagai contoh, “pembangunan pabrik tahu dipemukiman umum adalah suatu ide yang gila”. Mungkin anda lebih baik jika pernyataan tersebut diperbaiki menjadi, “Pembangunan pabrik tahu dipemukiman umum adalah suatu kebijakan yang tidak pada tempatnya karena bau limbah amapas tahu dapat mengganggu masyarakat disekitarnya.” 6
2.             Keputusan yang baik
Laporan bisnis dibuat tidak hanya untuk kepentingan pihak intern saja tetapi juga pihak luar organisasi. Karena laporan bisnis merupakan dokumen resmi yang dibaca oleh masyarakat luas, sudah sepantasnya untuk tetap menjaga etika bisnis. Hindari kata-kata atau pendapat yang dapat menyinggung, menyerang, menjelek-jelekkan anda atau lawan bisnis. Dilain pihak, pembaca merasa senang membaca suatu laporan yang mencakup 5 hal berikut:
a.         Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan. 
b.        Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c.         Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d.        Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e.         Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau tugas-sugas mereka menjadi lebih mudah.
Apapun jenis laporan yang anda buat, usahakan untuk tetap menjaga perasaan suka maupun tidak suka dalam pikiran pembaca. Karena anda membuat keputusan tentang isi, kebutuhan audience anda menjadi perhatian utama, dan anda harus mengambil keputusan terbaik dalam memenuhi kebutuhan mereka.
3.             Format, gaya dan organisasi yang responsive.
Sebelum menulis anda harus memutuskan apakah akan menggunakan format surat atau memo. Apakah menggunakan gaya formal atau informal dalam hal ini ajukan diri anda sendiri pertanyaan berikut :
a.         Siapa yang berinisiatif membuat laporan.
Misalnya laporan sukarela disusun atas dasar inisiatif anda sendir sehingga perlu lebih rinci dan perlu mendapat dukungan sedangkan laporan otoritas disusun atas permintaan orang lain dalam menulis laporan sukarela anda memerlukan lebih banyak latar belakang mengenai suatu subjek dan menjelaskan maksud anda lebih hati-hati.
b.        Apa subjek yang akan dimasukkan ke dalam laporan.
Sebagai contoh laporan audit yang dibuat oleh seseorang akuntan dalam melakukan pemeriksaan laporan keuangan suatu perusahaan umumnya lebih banyak berisi tabel maupun angka-angka. 
c.         Kapan suatu laporan dibuat.
Laporan harus dibuat manakala dalam suatu organisasi terjadi situasi yang tidak bersifat rutin, seperti kondisi penjualan produk dipasar menurun secara drastis setelah munculnya produk sintesis atau pemalsuaan produk
d.        Kemana laporan akan dikirim. Suatu laporan dapat digunakan untuk kepentingan intern maupun ekstern organisasi.
e.         Mengapa suatu laporan dibuat.
Informasi isinya memfokuskan pada fakta-fakta yang ada dalam suatu organisasi menyoroti point-point penting yang perlu dikemukakan dalam suatu laporan.
f.         Bagaimana sifat membaca.
Bila pembaca setuju dalam isi suatu laporan materi yang disajikan menggunakan urutan langsung yang dimulai dengan ide-ide pokok namun jika pembca tidak memahami isi laporan materi penyajian laporannnya menggunakan urutan tak langsung yang dimulai dengan hal-hal yang penting menuju ide pokok.



BAB V
PENUTUP

5.1.       Penutup
Perencanaan pesan-pesan bisnis merupakan suatu langkah strategis bagi pencapaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh, dan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Penulisan pesan-pesan bisnis yang paling efektif akan mencangkup keseimbangan pemilihan terhadap ketiga jenis kalimat yaitu kalimat sederhana, majemuk, kompleks.
Dalam mengembangkan suatu paragraph dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain dengan menggunakan ilustrasi, perbandingan, pembahasan mengenai sebab akibat, melakukan klasifikasi, dan pembahasan mengenai pemecahan masalah (problem solving). Pusatkan perhatian pada ide tunggal dan usahakan untuk setiap paragraph singkat saja.
Laporan bisnis sebagai penyampaian informasi dari suatu bagian organisasional atau dari satu institusi/ lembaga kelembaga lain untuk membantu pengambilan keputusan atau pemecahan masalah.

5.2.       Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi, didalam kehidupan berorganisasi atau dikehidupan sehri-hari yang membutuhkan komunikasi.
Semoga makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi pembaca atau mahasiswa, dalam makalah ini kami mohon maaf jika ada tulisan kami atau bahasa kami kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas tulisan kami agar bisa membangun dan memotivasi kami agar membuat tulisan jauh lebih baik lagi.


Sumber :

Dewi, Sutrisna. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2007
Philip Kontler, Fernando Trias De Bes. Lateral Marketing. Dalam Nurcahyo Mahanani, M.M., Yati Sumiharti, S. Lateral Marketing Editor. Jakarta: Erlangga, 2004
Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis (edisi ketiga). Jakarta: Penerbit Erlangga, 2006
Purwanto. Djoko. Korespondensi Bisnis Modern. Jakarta: Erlangga
Alifatul, Jannah. Perencanaan Pesan Pesan Bisnis. Retrieved May 26 2016 from http://www.academia.edu/8904758/perencanaan_pesan-pesan_bisnis
Pebi Yansyah. Komunikasi Bisnis - Revisi Pesan-pesan Bisnis. Retrieved May 26 2016 from https://prezi.com/gej0mgxov_u-/komunikasi-bisnis-revisi-pesan-pesan-bisnis/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar