Rabu, 26 November 2014
Jumat, 24 Oktober 2014
Kamis, 23 Oktober 2014
Manusia dan Penderitaan
TUGAS 6
MANUSIA
DAN PENDERITAAN
DISUSUN
OLEH :
Nama : Anik Anjarwati Liana
NPM : 11214274
Kelas : 1EA42
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
Dosen : ADHITA ANNA SYAROF
FAKULTAS
EKONOMI
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014/2015
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A.
PENDERITAAN
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau
lahir batin.
Penderitaan
termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan
berat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan
oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula
suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai
langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.
Penderitaan
akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Tuhan
memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan
penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk
tidak memalingkan dari-Nya. Untuk itu pada umumnya manusia telah diberikan
tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap atau
tanggap terhadap peringatan yang diberikan-Nya ? . Tanda atau wangsit demikian
dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu
tidur, atau mengetahui melalui membaca koran tentang terjadinya penderitaan.
Kepada manusia sebagai homo religius Tuhan telah memberikannya.
B.
CONTOH PENDERITAAN
Kehilangan orang yang disayang.
Sore
itu mungkin hari terakhir merasakan kasih sayang seorang kakek yang baik. Hari itu
sangat menyenangkan , ada canda, tawa, dan ada sesutau sikap yang beda. Menjelang
waktu tidur tak ada pikiran ataupun feeling apapun. Aku, nenek dan kakek tidur
bersama. Tengah malam tiba aku mendengar teriakan nenek dan aku bangun. Malam itu
kakek meninggal dunia. Tadinya nenek mengira kakek tertidur pulas ternyata
telah meninggal. Aku yang baru kelas 2 SD hanya bisa menangis melihat almarhum
kakek di mandikan dan dikafani tapi aku yang masih kecil itu tidak dibolehkan
untuk ikut memakamkannya.
Belum
tiga bulan sepeninggalan kakek. Aku harus ninggalin nenek, karena aku diajak
sama ibu untuk pindah sekolah. Sampai sekarang rasa ingin nemenin nenek dan
ziarah ke makan kakek lagi. Tapi tak setiap tahun pulang ke kampong halaman.
C.
SEBAB-SEBAB TIMBULNYA PENDERITAAN.
Apabila
kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
1.
Penderitaan yang timbul akibat perbuatan buruk
manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
Allah SWT berfirman, Aku
tidak akan pernah merubah nasib hambaku, melainkan Hambaku sendirilah yang
merubahnya. Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas
usaha hambanya sendirilah yang bias mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan
antara nasib buruk dan takdir, kalau takdir Tuhan yang menjadi penentunya
sedangkan nasib buruk itu manusia lah penyebabnya.
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia
lain menjadi menderita, mislalnya :
Pembantu rumah tangga yang
diperkosa, disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya majikan yang biadab
itu diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri supaya perbuatan
itu dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu bisa dipulihkan.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkuangan juga
menyebabkan penderitaan manusia, misalnya :
Musibah banjir dan tanah longsor bermula dari penghunian
liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat menjadi tandus dan gundul
oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir,
ratusan rumah hancur .
2.
Penderitaan yang
timbul karena penyakit, siksaan / azab Tuhan.
Penderitaan
manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan / azab Tuhan. Namun
kesabaran, tawakal, dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi
penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini :
Seorang anak lelaki buta sejak
diahirkan, diasuh dengan tabah oleh orang tuanya. Ia disekolahkan,
kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak dapat melihat dengan mata hatinya
terang benderang. Karena kecerdasannya, ia memperoleh pendidikan sampai di
universitas, dan akhirnya memperoleh gelar doctor di Universitas Sourbone
Perancis. Dia adalah Prof.Dr. Thaha Husen, guru besar Universitas di Kairo,
Mesir.
D.
HUBUNGAN ANTARA PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Hubungan
antara Penderitaan dan Perjuangan Cara pembebasan dari penderitaan ialah
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat
sekitar,dengan waspada, dan disertai do’a kepada Tuhan supaya terhindar dari
bahaya dan malapetaka. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat
ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat
kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali.
Manusia
adalah mahluk berbudaya dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan
yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi
penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati
penderitaan. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah
menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya
untuk bahagia, melainkan juga menderita.
Karena
itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan,
masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya
terhindar dari bahaya dan malapetaka.Manusia hanya merencanakan dan Tuahan yang
menentukan.
Kelalaian
manusia merupakan sumber malapetaka yang menimbulkan penderitaaan. Penderitaan
yang terjadi selain dialami sendiri oleh yang bersangkutan, mungkin juga
dialami oleh orang lain. Bahkan mungkin terjadi akibat perbuatan atau kelalaian
seseorang, orang lain atau masyarakat menderita.
Sumber :
·
http://aero-7.blogspot.com/2012/04/manusia-dan-penderitaan.html
·
http://www.scribd.com/doc/51197957/BAB-VI-Manusia-dan-Penderitaan
·
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-penderitaan
· http://sisyfasyfa4.blogspot.com/2011/06/hubungan-penderitaan-dan-perjuangan.html
·
http://bilqis007.blogspot.com/2012/12/penderitaan-dan-sebab-sebabnya.html
Manusia dan Keindahan
TUGAS 5
MANUSIA
DAN KEINDAHAN
DISUSUN
OLEH :
Nama : Anik Anjarwati Liana
NPM : 11214274
Kelas : 1EA42
MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR
Dosen : ADHITA ANNA SYAROF
FAKULTAS
EKONOMI
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2014/2015
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.
KEINDAHAN
1.
Pengertian
Keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari
orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi
kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang
enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai
bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah
"kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau
memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
Pengalaman "keindahan" sering melibatkan
penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan selaras dengan alam, yang dapat
menyebabkan perasaan daya tarik dan ketenteraman emosional. Karena ini adalah
pengalaman subyektif, sering dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau "keindahan itu
berada pada mata yang melihatnya."
Kata benda Yunani klasik untuk "keindahan "
adalah κάλλος, kallos, dan kata
sifat untuk "indah" itu καλός, kalos.
Kata bahasa Yunani Koine untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat
etimologis berasal dari kata ὥρα, hora, yang berarti
"jam." Dalam bahasa Yunani Koine, keindahan demikian dikaitkan dengan
"berada di jam (waktu) yang sepatutnya."
Sebuah buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah,
sedangkan seorang wanita muda mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang
wanita tua mencoba untuk tampil lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam
bahasa Yunani Attic, hōraios memiliki banyak makna, termasuk "muda"
dan "usia matang."
2.
Pengertian Keindahan Menurut Para Ahli :
a. Menurut Leo Tolstoy (Rusia) : Dalam bahasa
Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”, artinya
that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan
bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan
untuk musik. Bagi bangsa Rusia yang indah hanya yang dapat dilihat mata (Leo
Tolstoy). Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang
mendatangkan rasa menyenangkan bagi yang melihat.
b. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman) :
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur
dari pada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan
yang lain, juga dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual
relations and in their relations to the whole).
c. Menurut Sulzer : Yang indah iu hanyalah yang
baik. Jika belum baik, ciptaan itu belum indah. Keindahan hartis dapat memupuk
perasaan moral. Jadi ciptaan moral adalah tidak indah, karena tidak dapat
digunakan untuk memupuk moral.
d. Menurut Winchelman : Keindahan itu dapat
terlepas sama sekali daripada kebaikan.
e. Menurut Shaftesbury (Jerman) : Yang indah itu
adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya harmonis
itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah
adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
f. Menurut Humo (Inggris) : Keindahan adalah
sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
g. Menurut Hemsterhuis (Belanda) : Yang indah
adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang dalam
waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang
menyenangkan itu.
h. Menurut Emmanuel Kant : Meninjau keindahan
dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi arti yang
obyektif :
1) Subyektif.
Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa
sangkut paut dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si
penghayat.
2) Obyektif.
Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang
dikandungnya, sejauh obyek ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
B.
SEBUTKAN
TENTANG KEIINDAHAN SELUAS-LUASNYA
Keindahan
dalam arti luas menurut para ahli, yaitu :
a)
Menurut
The Liang Gie keindahan adalah ide kebaikan.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya "Garis besar
estetika", Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu
diterjemahkan dengan kata "beutiful" dalarn bahasa Perancis
"beau", sedang ltalia dan spanyol "bello" berasal dari kata
latin "bellum". Akar katanya adalah "bonum" yang berarti
kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi "bonellum" dan
terakhir diperpendek sehingga ditulis "belum Menurut cakupannya orang
harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita abstrak dan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah. Untuk perbedaan ini dalam bahasa Inggris
sering dipergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau
hal yang indah). Dalam pembatasan filsafat kedua pengertian itu kadang-kadang
dicampuradukkan saja Disamping itu terdapat pula perbedaan menurnt luasnya
pengertian, yakni :
a.
keindahan
dalam arti yang luas.
b.
keindahan
dalam arti estetis murni.
c.
keindahan
dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas
merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya tercakup
pula kebaikan.
b)
Menurut
Pluto watak yang indah dan hukum yang indah.
Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang
selain baik juga menyenangkan.
c) Menurut
Aristoteles keindahan adalah sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
d)
Plotinus
menulis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu
berbicara pula mengenai buah pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah.
Jadipengertian
keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
a. keindahan
seni
b. keindahan alam
c. keindahan moral
d. keindahan
intelektual
Sumber :
·
http://id.wikipedia.org/wiki/Keindahan
·
http://ondyx.blogspot.com/2014/02/pengertian-keindahan-menurut-para-ahli.html
·
http://dhonykurniadi0204.blogspot.com/2011/03/manusia-dan-keindahan.html
·
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/pengertian-keindahan/
Langganan:
Komentar (Atom)

